Ilmu
Akustik
Ilmu yang mempelajari tentang
bunyi-bunyian beserta segala gejalanya disebut Akustik.
Cabang-cabang ilmu akustik dapat
disebutkan sbb :
- Akustik
Arsitektur (Arcitectural Acoustics)
- Akustik
Udara (Aero Acoustics)
- Akustik
Bawah Air (Underwater Acoustics)
- Akustik
Elektro (Electro Acoustics)
- Akustik
Lingkungan (Environmental Acoustics)
- Pengendalian
Bising Industri (Industrial Noise Control)
- Ultrasonik
(Ultrasonics)
- Getaran
(Vibration)
Setiap cabang dari ilmu akustik ini
dapat dipecah-pecah lagi menjadi cabang-cabang yang lebih spesifik, misalnya
Akustik Lingkungan, mempunyai cabang yang disebut Bising Lalu lintas (Traffic
Noise), Kebisingan Bandara (Airport Noise); Ultronic mempunyai cabang
Ultrasonik untuk industri dan Ultrasonik untuk kedokteran.
GELOMBANG AKUSTIK :
Gelombang akustik adalah gelombang mekanis yang berasal dari getaran
mekanis. Gelombang akustik memerlukan medium (padat, cair, gas) untuk
perambatnnya. Frekuensi Gelombang Akustik :
Frekuensi menyatakan jumlah getaran per detik, Gelombang akustik mempunyai tiga
pembagian daerah frekuensi, yaitu :
- f
< 20 Hz Infrasonik
- 20 ≤
f < 20 KHz Audiosonic
- f ≥
20 KHz Ultrasonic
Daerah frekuensi
lebih kecil dari 20 Hz dan lebih besar dari 20.000 Hz tidak dapat
didengarkan oleh telinga manusia.
Frekuensi Bunyi :
Hubungan antara frekuensi bunyi, panjang gelombang, dan kecepatan rambat di
dalam medium udara dapat Kecepatan rambat bunyi, c, di dalam medium udara
seperti dituliskan pada rumus di atas ditentukan oleh tekanan udara, panas
spesifik, dan rapat massa udara (rapat massa udara juga ditentukan oleh
temperatur udara).
Tekanan Bunyi :
Apabila ada gelombang bunyi yang melewati suatu medium, maka tekanan di dalam
medium tersebut akan berubah. Perbedaan atau selisih perubahan ini disebut
sebagai tekanan bunyi. Di dalam medium udara, tekanan bunyi terendah yang dapat
diindera oleh telinga manusia (dewasa muda pada frekuensi bunyi 1000 Hz) adalah
20 µPa dan tekanan bunyi yang dapat menyebabkan telinga terasa sakit adalah 208
µPa. Tekanan bunyi dengan tekanan lebih kecil dari 20 µPa tidak dapat dirasakan
atau diindera oleh telinga manusia, sedangkan tekanan bunyi diatas 208 µPa
dapat merusakkan syaraf indera pendengaran atau dapat menyebabkan tuli
permanen.
Dengan demikian tekanan bunyi yang dapat ditoleransi oleh indera telinga
manusia adalah 20 µPa sampai dengan 208 µPa atau 2.10-5 Pa sampai dengan 2.102
Pa. (Pa atau N/m2).
Daya Bunyi :
Daya bunyi merupakan karakteristik (sifat
yang dipunyai individu) dari suatu sumber bunyi sehingga tidak dipengaruhi
faktor luar, seperti kondisi medium atau jarak dari sumber bunyi. Daya bunyi
tidak tergantung pada dekat atau jauhnya letak titik dari sumber. Daya bunyi
atau disebut juga daya akustik mempunyai definisi seperti definisi daya pada
umumnya, yaitu energi bunyi yang dikeluarkan atau dipancarkan oleh suatu sumber
bunyi setiap satuan waktu, dan mempunyai satuan Joule per detik atau Watt.
Intensitas Bunyi :
Intensitas bunyi didefinisikan sebagai Daya
bunyi persatuan luas yang ditembus oleh gelombang bunyi (satuan watt/m2).
Berbeda dengan daya bunyi, intensitas bunyi sangat tergantung pada jarak dari
sumber bunyi dan luasan dimana intensitas bunyi tersebut dihitung. Semakin jauh
dari sumber atau semakin besar luasan yang ditembus, maka intensitas bunyi
semakin kecil. Semakin jauh dari sumber, besarnya daya bunyi selalu tetap,
walaupun intensitas bunyi berubah menjadi semakin kecil.
Akustik
lingkungan interior
Akustik ruangan dalam (interior) Beberapa istilah fisika bunyi
yaitu :
Bunyi
Frekuensi atau
tinggi nada
Bunyi udara
(airborne sound)
Bunyi gatra, bunyi
benda
Bunyi pukul, bunyi
sentuh, bunyi kontak
Bunyi injak
Bunyi gangguan/usikan
a. Sifat-sifat bunyi
Asal, Perambatan,
dan kecepatan bunyi
Freukuensi, titik
nada, warna nada, panjang gelombang.
Tekanan bunyi,
intensitas bunyi dan kekerasan.
Sumber-sumber bunyi
dan daya akustik
Keterarahan
sumber-sumber bunyi
Selubung
Bunyi dan jarak
b. Persyaratan akustik dalam perancangan
Garis besar persyaratan akustik
Kekerasan
yang cukup
Difusi
bunyi
Pengendalian
dengung
Eliminasi
cacat akustik ruang
Pengendalian bising dan getaran
c. Sistem penguat bunyi
Penggunaan
penguat bunyi yang utama
Komponen-komponen
sistem
Sistem pengeras suara
d. Menanggulangi gangguan bunyi dan
getaran.
Penekanan
bising di sumbernya
Rancangan
Arsitektur
Rancangan
struktural/bangunan
Rancangan
mekanik dan elektrik
Penyerapan bunyi
Penyelimutan (masking) bising
e. Contoh rancangan akustik
Auditorium
Ruang
pidato
Ruang
musik
Studio
Akustik lingkungan eksterior
Akustik lingkungan (kebisingan dari luar bangunan)
a. Pengertian kebisingan
Bising
adalah semua bunyi yang mengalihkan perhatian, mengganggu atau berbahaya bagi
kegiatan sehari-hari (kerja, istirahat, hiburan atau belajar) atau dengan kata
lain definisi bising adalah semua bunyi yang tidak diinginkan oleh penerima
b. Pengaruh kebisingan
Kerusakan pada
pendengaran
Pada bangunan
tempat tinggal
Pada ruangan kantor
c. Sumber-sumber kebisingan
1. Bising interior
2. Bising luar
3. Bising pesawat udara
d. Pengendalian kebisingan
Penekanan bising di
sumbernya
Perencanaan kota
Perencanaan
tempat (site planning)
Rancangan Arsitektur
Rancangan
struktural/bangunan
Rancangan
mekanik dan elektrik
Organisasi
Penyerapan
bunyi
Penyelimutan
(masking) bising
Konstruksi bangunan penginsulasi
e. Tingkat kebisingan maksimum
Tingkat bising latar belakang maksimum yang direkomendasikan dalam
berbagai pemilikan (occupancies) dapat dinyatakan dalam kurva noise
criterion (NC).
f. Contoh Pengendalian kebisingan
Auditorium
Bila
pendengar menerima banyak bunyi langsung, maka hal ini menguntungkan kekerasan
bunyi.
Lantai penonton yang bertingkat
memungkinkan banyak bunyi langsung dari panggung ke penonton.
Bangunan Hunian
Gedung Pendidikan
dll