Kamis, 24 April 2014

Ilmu Akustik Khususnya Akustik Lingkungan


Ilmu Akustik 
Ilmu yang mempelajari tentang bunyi-bunyian beserta segala gejalanya disebut Akustik.
Cabang-cabang ilmu akustik dapat disebutkan sbb :
  • Akustik Arsitektur (Arcitectural Acoustics)
  • Akustik Udara (Aero Acoustics)
  • Akustik Bawah Air (Underwater Acoustics)
  • Akustik Elektro (Electro Acoustics)
  • Akustik Lingkungan (Environmental Acoustics)
  • Pengendalian Bising Industri (Industrial Noise Control)
  • Ultrasonik (Ultrasonics)
  • Getaran (Vibration)
Setiap cabang dari ilmu akustik ini dapat dipecah-pecah lagi menjadi cabang-cabang yang lebih spesifik, misalnya Akustik Lingkungan, mempunyai cabang yang disebut Bising Lalu lintas (Traffic Noise), Kebisingan Bandara (Airport Noise); Ultronic mempunyai cabang Ultrasonik untuk industri dan Ultrasonik untuk kedokteran.


GELOMBANG AKUSTIK :
Gelombang akustik adalah gelombang mekanis yang berasal dari getaran mekanis. Gelombang akustik memerlukan medium (padat, cair, gas) untuk perambatnnya. Frekuensi Gelombang Akustik :
Frekuensi menyatakan jumlah getaran per detik, Gelombang akustik mempunyai tiga pembagian daerah frekuensi, yaitu :
  • f < 20 Hz Infrasonik
  • 20 ≤ f < 20 KHz Audiosonic
  • f ≥ 20 KHz Ultrasonic
Daerah frekuensi lebih kecil dari 20 Hz dan lebih besar dari 20.000 Hz  tidak dapat didengarkan oleh telinga manusia.
Frekuensi Bunyi :
Hubungan antara frekuensi bunyi, panjang gelombang, dan kecepatan rambat di dalam medium udara dapat Kecepatan rambat bunyi, c, di dalam medium udara seperti dituliskan pada rumus di atas ditentukan oleh tekanan udara, panas spesifik, dan rapat massa udara (rapat massa udara juga ditentukan oleh temperatur udara).
Tekanan Bunyi :
Apabila ada gelombang bunyi yang melewati suatu medium, maka tekanan di dalam medium tersebut akan berubah. Perbedaan atau selisih perubahan ini disebut sebagai tekanan bunyi. Di dalam medium udara, tekanan bunyi terendah yang dapat diindera oleh telinga manusia (dewasa muda pada frekuensi bunyi 1000 Hz) adalah 20 µPa dan tekanan bunyi yang dapat menyebabkan telinga terasa sakit adalah 208 µPa. Tekanan bunyi dengan tekanan lebih kecil dari 20 µPa tidak dapat dirasakan atau diindera oleh telinga manusia, sedangkan tekanan bunyi diatas 208 µPa dapat merusakkan syaraf indera pendengaran atau dapat menyebabkan tuli permanen.
Dengan demikian tekanan bunyi yang dapat ditoleransi oleh indera telinga manusia adalah 20 µPa sampai dengan 208 µPa atau 2.10-5 Pa sampai dengan 2.102 Pa. (Pa atau N/m2).

Daya Bunyi :
Daya bunyi merupakan karakteristik (sifat yang dipunyai individu) dari suatu sumber bunyi sehingga tidak dipengaruhi faktor luar, seperti kondisi medium atau jarak dari sumber bunyi. Daya bunyi tidak tergantung pada dekat atau jauhnya letak titik dari sumber. Daya bunyi atau disebut juga daya akustik mempunyai definisi seperti definisi daya pada umumnya, yaitu energi bunyi yang dikeluarkan atau dipancarkan oleh suatu sumber bunyi setiap satuan waktu, dan mempunyai satuan Joule per detik atau Watt.

Intensitas Bunyi :
Intensitas bunyi didefinisikan sebagai Daya bunyi persatuan luas yang ditembus oleh gelombang bunyi (satuan watt/m2). Berbeda dengan daya bunyi, intensitas bunyi sangat tergantung pada jarak dari sumber bunyi dan luasan dimana intensitas bunyi tersebut dihitung. Semakin jauh dari sumber atau semakin besar luasan yang ditembus, maka intensitas bunyi semakin kecil. Semakin jauh dari sumber, besarnya daya bunyi selalu tetap, walaupun intensitas bunyi berubah menjadi semakin kecil.

Akustik lingkungan interior

Akustik ruangan dalam (interior) Beberapa istilah fisika bunyi yaitu :
 Bunyi
 Frekuensi atau tinggi nada
 Bunyi udara (airborne sound)
 Bunyi gatra, bunyi benda
 Bunyi pukul, bunyi sentuh, bunyi kontak
 Bunyi injak
 Bunyi gangguan/usikan


a. Sifat-sifat bunyi
 Asal, Perambatan, dan kecepatan bunyi
 Freukuensi, titik nada, warna nada, panjang gelombang.
 Tekanan bunyi, intensitas bunyi dan kekerasan.
 Sumber-sumber bunyi dan daya akustik
 Keterarahan sumber-sumber bunyi
 Selubung
 Bunyi dan jarak

b. Persyaratan akustik dalam perancangan
 Garis besar persyaratan akustik
 Kekerasan yang cukup
 Difusi bunyi
 Pengendalian dengung
 Eliminasi cacat akustik ruang
 Pengendalian bising dan getaran

c. Sistem penguat bunyi
 Penggunaan penguat bunyi yang utama
 Komponen-komponen sistem
 Sistem pengeras suara

d. Menanggulangi gangguan bunyi dan getaran.
 Penekanan bising di sumbernya
 Rancangan Arsitektur
 Rancangan struktural/bangunan
 Rancangan mekanik dan elektrik
 Penyerapan bunyi
 Penyelimutan (masking) bising

e. Contoh rancangan akustik
 Auditorium
 Ruang pidato
 Ruang musik
 Studio



Akustik lingkungan eksterior

Akustik lingkungan (kebisingan dari luar bangunan)
a. Pengertian kebisingan

Bising adalah semua bunyi yang mengalihkan perhatian, mengganggu atau berbahaya bagi kegiatan sehari-hari (kerja, istirahat, hiburan atau belajar) atau dengan kata lain definisi bising adalah semua bunyi yang tidak diinginkan oleh penerima

b. Pengaruh kebisingan
 Kerusakan pada pendengaran
 Pada bangunan tempat tinggal
 Pada ruangan kantor

c. Sumber-sumber kebisingan
1. Bising interior
2. Bising luar

3. Bising pesawat udara


d. Pengendalian kebisingan
 Penekanan bising di sumbernya
 Perencanaan kota
 Perencanaan tempat (site planning)
 Rancangan Arsitektur

 Rancangan struktural/bangunan
 Rancangan mekanik dan elektrik
 Organisasi
 Penyerapan bunyi
 Penyelimutan (masking) bising
 Konstruksi bangunan penginsulasi

e. Tingkat kebisingan maksimum
Tingkat bising latar belakang maksimum yang direkomendasikan dalam berbagai pemilikan (occupancies) dapat dinyatakan dalam kurva noise criterion (NC).

f. Contoh Pengendalian kebisingan
 Auditorium
Bila pendengar menerima banyak bunyi langsung, maka hal ini menguntungkan kekerasan bunyi.
 
Lantai penonton yang bertingkat memungkinkan banyak bunyi langsung dari panggung ke penonton.
 Bangunan Hunian
 Gedung Pendidikan
 dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar