Rabu, 09 November 2016

[Kritik Arsitektur dengan Metode Typical] Green Building

 Nama    : Endang Wulandari
NPM     : 22313905
Kelas    : 4TB06
Dosen: Edi Sutomo
Tugas Kritik Arsitektur #
Kritik Arsitektur terhadap Gedung Wisma Dharmala / Intiland Tower dan Sequis Center ini menggunakan metode Kritik Normatif dengan Metode Typical.

Kritik Typical/ Typical Criticism merupakan sebuah metode kritik yang termasuk dalam Kritik Normatif. Metode ini menggunakan perbandingan. Maksudnya adalah membandingkan obyek yang dianalisis dengan bangunan sejenis lainnya.


Obyek : Wima Dharmala Jakarta / Intiland Square
Bangunan Pembanding Sejenis : Sequis Center

a. Wisma Dharmala Jakarta
a.       Bangunan        : Wisma Dharmala Jakata / Intiland Tower
Lokasi             : Jl. Jendral Sudirman Kav 32
Type                : Kantor
Arsitek            : Paul Rudolph (USA)
Jumlah Lantai : 26 lantai
Tahun              : 1982 – 1986
Pemilik                        : PT. Intiland Development Tbk
Pengelola         : PT. Intiland Development Tbk (IHMP)


Dikenal dengan nama Wisma Dharmala, berganti nama menjadi Intiland Tower. Rudolph menunjukkan kemampuan untuk menciptakan ruang publik dan bagus dalam bangunan yang diatasnya memiliki menara perkantoran besar. Rudolph terinspirasi dari bentuk atap - atap di Indonesia yang memiliki overstek karena merespon iklim tropisnya, sehingga apabila di dalam gedung tidak akan secara langsung diterpa cahaya matahari. Juga terdapat void yang cukup besar sehingga udara sejuk masih terasa di dalamnya tanpa kehujanan saat merasakannya.

Pada perencanaan awal, bangunan ini tidak menggunakan pendingin ruangan. Namun seiring berjalannya waktu dan efek rumah kaca telah memberi panas yang cukup parah dan tidak menentu. Akhirnya bangunan ini menggunakan pendingin ruangan. Hal tersebut tidak berlaku pada koridor bangunan karena udara sejuk masih dapat masuk. Pencahayaan lampu pada siang hari juga tidak diperlukan pada koridor karena cahaya matahari masih dapat masuk tanpa pengguna merasa terik maupun kehujanan.
Struktur yang digunakan pada bangunan Wisma Dharmala atau Intilan Tower menggunakan struktur beton bertulang dan baja.

   


b. Sequis Center Jakarta
a.      Bangunan        : Sequis Center  Jakarta
Lokasi             : Sequis Center Kav 57, Jl. Jend. Sudirman, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Type                : Kantor
Arsitek            : KPF
Jumlah Lantai : 39 lantai (210 m)
Tahun              : Berdiri sejak 1980 (awalnya bernama Widjojo Center)
Pemilik            : PT. Persero Realty, Jakarta, Indonesia


Perkantoran yang konstruksinya selesai pada tahun 1980 telah menerapkan operasionalisasi gedung berbasis hijau dengan tolak ukur GREENSHIP Existing Building 1.0 dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Sejak diterapkannya operasional gedung berbasis hijau dengan tolak ukur GREENSHIP Existing Building 1.0, Sequis Center berhasil mencapai penghematan penggunaan listrik hingga 28, 12 persen dari baseline, dan penghematan penggunaan air hingga 28,16 persen. Upaya lain yang dilakukan antara lain material resources and cycle (siklus dan sumber daya material) lewat pengelolaan sampah.

 

Sequis Center termasuk gedung pertama di Indonesia yang menerapkan konsep bangunan hijau melalui penggunaan bahan GRC (Glassfiber Reinforce Cement) sebagai shading pada fasad bangunan. Keunikan bentuk shading pada fasad gedung ini juga berfungsi mengurangi interaksi langsung sinar matahari yang mendukung efisiensi penggunaan pendingin ruangan.

Kesimpulan:
1.      Wisma Dharmala / Intiland Tower bukan merupakan bangunan bersertifikasi GBCI seperti Sequis Center, namun Intiland Tower sudah menerapkan lima dari enam aspek arsitektur hijau.
2.      Kedua bangunan ini sama - sama fokus agar tidak adanya penggunaan pendingin ruangan namun pada Wisma Dharmala / Intiland Tower beberapa ruangan mulai menggunakan pendingin ruangan.
3.      Pada Sequis Center penggunaan GRC digunakan sebagai shading yang berfungsi mengurangi interaksi langsung sinar matahari.
4.      Jika dilihat dari bangunannya sistem shading yang digunakan sama pada kedua bangunan.

Di Indonesia sendiri masih belum banyak bangunan ramah lingkungan. Namun dengan adanya bangunan seperti Wisma Dharmala / Intiland Tower dan Sequis Center diharapkan mampu menjadi contoh agar gedung - gedung lain yang berada di Indonesia dapat menerapkan Arsitektur Hijau pada bangunan yang sudah maupun nantinya akan didirikan.
Sumber            :






Selasa, 27 September 2016

Kritik Arsitektur (Kritik Normatif)



Nama : Endang Wulandari
NPM : 22313905
Kelas : 4TB06
Dosen: Edi Sutomo
Tugas Kritik Arsitektur #

Ada 3 macam metoda kritik dalam arsitektur, diantaranya kritik normatif, kritik deskriptif, dan kritik interpretif.
Kritik Arsitektur (Metode Kritik Normatif : Typical)

Hakikat kritik normatif adalah :
·         Adanya keyakinan (conviction) bahwa di lingkungan dunia manapun, bangunan dan wilayah perkotaan selalu dibangun melalui suatu model, pola, standard atau sandaran sebagai sebuah prinsip.
·         Dan melalui ini kualitas dan kesuksesan sebuah lingkungan binaan dapat dinilai.
·         Norma bisa jadi berupa standar yang bersifat fisik, tetapi adakalanya juga bersifat kualitatif dan tidak dapat dikuantifikasikan.
·         Norma juga berupa sesuatu yang tidak konkrit dan bersifat umum dan hampir tidak ada kaitannya dengan bangunan sebagai sebuah benda konstruksi

Kritik Normatif terbagi dalam 4 metode yaitu :  
1.      Kritik Doktrinal (Doctrinal Criticsm) Norma yang bersifat general, pernyataan yang tak terukur.
2.      Kritik Sistematik (Systematic Criticism) Norma penyusunan elemen-elemen yang saling berkaitan untuk satu tujuandalam hal ini akan dibahas mengenai metode Tipe. Metode Tipe adalah suatu norma yang didasarkan pada model yang digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik.
3.      Kritik Tipical (Typical Criticism) Norma yang didasarkan pada model yang digeneralisasi untuk satu katagori bangunan yang spesifik.
4.      Kritik Terukur (Measured Criticsm) Sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan bangunan dengan baik secara kuantitatif.

1. Metoda Doktrin
  • Doktrin sebagai dasar dalam pengambilan keputusan desain arsitektur yang berangkat dari keterpesonaan dalam sejarah arsitektur.
  • Sejarah arsitektur dapat meliputi : Nilai estetika, etika, ideologi dan seluruh aspek budaya yang melekat dalam pandangan masyarakat.
  • Doktrin bersifat tunggal dalam titik pandangnya dan biasanya mengacu pada satu ‘ISME’ yang dianggap paling baik.

2. Metoda Sistemik
  • Menggantungkan pada hanya satu prinsip akan mudah diserang sebagai : menyederhanakan (simplistic), tidak mencukupi (inadequate) atau kadaluarsa (out of dated )
  • Alternatifnya adalah bahwa ada jalinan prinsip dan faktor yang dapat dibangun sebagai satu system untuk dapat menegaskan rona bangunan dan kota.
Kritik sistematik dikembangkan dari satu analisis :
  • Bahwa Problem arsitek adalah membangun sistem dalam kategori-kategori formal yang tidak memungkinkan kita untuk melukiskannya dan membandingkannya dalam struktur yang formal. Ketika kita mengatakan bahwa analisis formal mengandung indikasi elements and relations.
  • Elements (bagian bentuk arsitektur ), bermakna bahwa kita harus memperlakukan objek sebagai dimensi kesebandingan.
Melahirkan konsep  :
o  Mass (massa),  Bentuk wujud tiga dimensi yang terpisah dari lingkungan
o  Space (ruang), Volume batas-batas permukaan di sekeliling massa
o  Surface (permukaan), batas massa dan ruang
  • Relations , bahwa kita menterjemahkan saling keterhubungan ini diantara dimensi-dimensi
  • Capacity of the structure, kelayakan untuk mendukung tugas bangunan
  • Valuable, nilai yang dikandung yang mengantarkan kepada rasa manusia untuk mengalami ruang.

3. Metoda Tipikal
  • Studi tipe bangunan saat ini telah menjadi pusat perhatian para sejarawan arsitektur. Hal ini dapat dipahami karena desain akan menjadi lebih mudah dengan mendasarkannya pada type yang telah standard, bukan pada innovative originals (keaslian inovasi). 
  • Studi tipe bangunan lebih didasarkan pada kualitas, utilitas dan ekonomi dalam lingkungan yang telah terstandarisasi dan  kesemuanya dapat terangkum dalam satu typologi 
  • Metode Tipikal, yaitu suatu pendekatan yang mempunyai uraian urutan secara tersusun. Contoh. Bangunan sekolah, tipe yang ada ialah seperti ruang kelas, ruang guru,ruang kepala sekolah, ruang kesenian,  lab, perpustakaan, kantin, gudang, toilet. 
4. Metoda Terukur
  • Kritik Pengukuran menyatakan satu penggunaan bilangan atau angka hasil berbagai macam observasi sebagai cara menganalisa bangunan melalui hukum-hukum matematika tertentu.
  • Norma pengukuran digunakan untuk memberi arah yang lebih kuantitatif. Hal ini sebagai bentuk analogi dari ilmu pengetahuan alam.
  • Pengolahan melalui statistik atau teknik lain akan mengungkapkan informasi baru tentang objek yang terukur dan wawasan tertentu dalam studi.
  • Bilangan atau standard pengukuran secara khusus memberi norma bagaimana bangunan diperkirakan pelaksanaannya.
  • Standardisasi pengukuran dalam desain bangunan dapat berupa :
Ukuran batas minimum atau maksimum, Ukuran batas rata-rata (avarage), Kondisi-kondisi yang dikehendaki
Contoh : Bagaimana Pemerintah daerah melalui Peraturan Tata Bangunan menjelaskan beberapa sandard
normatif : Batas maksimal ketinggian bangunan, sempadan bangunan, Luas terbangun, ketinggian pagar yang diijinkan
  • Adakalanya standard dalam pengukuran tidak digunakan secara eksplisit sebagai metoda kritik karena masih belum cukup memenuhi syarat kritik sebagai sebuah norma
Contoh :
Bagaimana Huxtable menjelaskan tentang kesuksesan perkawinan antara seni di dalam arsitektur dengan bisnis investasi konstruksi yang diukur melalui standardisasi harga-harga.
  • Norma atau standard yang digunakan dalam Kritik pengukuran yang bergantung pada ukuran minimum/maksimum, kondisi yang dikehendaki selalu merefleksikan berbagai tujuan dari bangunan itu sendiri.
  • Tujuan dari bangunan biasanya diuraikan dalam tiga ragam petunjuk sebagai beikut:
  1. Tujuan Teknis ( Technical Goals)
  2. Tujuan Fungsi ( Functional Goals)
  3. Tujuan Perilaku ( Behavioural Goals)


Sumber :
- http://anugrah-archblog09.blogspot.co.id/2013/02/kritik-arsitektur-metode-kritik-normatif.html

Selasa, 29 Maret 2016

Korea Selatan

Nama : Endang Wulandari
NPM : 22313905
Kelas : 3TB06
Tugas Softskill Studi Ekskursi
Korea Selatan
Republik Korea (bahasa korea : Daehan Minguk (Hangul: 대한민국 Hanja: 大韓民國); bahasa inggris : Republic of Korea/ ROK) atau biasa dikenal sebagai Korea Selatan atau Korsel adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Republik Korea berbataskan dengan Korea Utara.


Penemuan arkeologis menunjukan bahwa Semenanjung Korea telah didiami sejak masa Paleolitik Awal. Sejarah Korea dimulai dari pembentukan Gojoseon pada 2333 SM oleh Dan-gun. Setelah unifiksi Tiga Kerajaan Korea dibawah Silla pada 668 M, Korea menjadi satu dibawah Dinasti Goryeo dan Dinasti Joseon hingga akhir Kekaisaran Han Raya pada 1910 karena dianeksasi oleh Jepang. Setelah liberalisasi dan pendudukan oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia II, Wilayah Korea akhirnya terbagi menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.

Sejarah
Korea dimulai dengan pembentukan Joseon (atau lebih sering disebut dengan Gojoseon untuk menghindari persamaan nama dengan Dinasti Joseon pada abad ke 14) pada 2333 SM oleh Dangun. Gojoseon berkembang hingga bagian utara Korea dan Manchuria. Setelah beberapa kali berperang dengan Dinasti Han Gojoseon mulai berdisintegrasi.
Dinasti Boyeo, Okjeo, Dongye dan konfederasi Samhan menduduki Semenanjung Korea dan Manchuria Selatan. Goguryeo, Baekje , dan Silla berkembang mengatur Tanjung Korea yang dikenal dengan Tiga Kerajaan Korea. Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae. Hubungan antara Korea dan China berjalan dengan baik pada masa Dinasti Silla. Kerajaan ini runtuh akibat adanya kerusuhan dan konflik yang terjadi di dalam negeri pada abad ke 10, Kerajaan Silla jatuh dan menyerah kepada dinasti Goryeo pada tahun 935.
Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru Goryeo, mulai mendominasi Semenanjung Korea. Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang hyun mengungsi ke Dinasti Goryeo. Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari Dinasti Liao meyerbu Goryeo, tapi berhasil dipukul mundur. Kemudian pada tahun 1238, Goryeo kembali diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30 tahun, dua pihak akhirnya melakukan perjanjian damai.
Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul. Antara 1592-1598, dalam perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tetapi dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yo Sun-Shin. Lalu pada tahun 1620-1630 Dinasti Joseon kembali mendapat serangan dari Dinasti Qing.
Pada awal tahun 1870-an Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam pengaruh Cina. Pada tahun 1895, Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata Jepang. Pada tahun 1905, Jepang memaksa Korea untuk menandatangani Perjanjian Eulsa yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang dan pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea. Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan. Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan Pemerintah Provisional Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan Siberia.
Dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945, PBB membuat rencana administrasi bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut tidak terlaksana. Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk: Korea Demokratik (Korea Selatan) dan Komunitas (Korea Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Pada 1950, Korea Utara menginvasi Korea Selatan yang dikenal dengan nama Perang Korea.
     
Geografi dan iklim
Luas Korea Selatan adalah 99.274 km2, lebih kecil disbanding Korea Utara. Keadaan topografinya sebagian besar berbukit dan tidak rata. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan Sungai Naktong. Sementara wilayah barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae dan Busan.
Pemeritahan
Korea Selatan adalah Negara Republik. Seperti pada negara-negara demokrasi lainnya, Korea Selatan membagi pemerintahannya dalam tiga bagian : Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif. Lembaga Eksekutif dipegang oleh Presiden yang dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk masa jabatan 5 tahun dan dibantu oleh Perdana Menteri yang ditunjuk oleh Presiden dengan persetujuan Majelis Nasional. Presiden bertindak sebagai Kepala Negara dan Perdana Menteri sebagai Kepala Pemerintah
Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun. Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup.
Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh Presiden dan dewan perwakilan. Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat terpilih.
Pembagian administratif
Korea Selatan terdiri dari 1 kota khusus (Teukbyeolsi; 특별시; 特別市), 6 Kota Metropolitan (Gwangyeoksi; 광역시; 廣域市), dan 9 Provinsi (do; 도; 道). Nama-nama di bawah ini diberikan dalam bahasa Inggris, Alihaksara yang Disempurnakan, Hangul, dan Hanja.

Kota istimewa/khusus

Pembagian administratif Korea Selatan.
Kota Istimewa/Khusus Seol (Seoul Teukbyeolsi; 서울특별시; --特別市)
Kota metropolitan
Kota Metropolitan Busan (Busan Gwangyeoksi; 부산광역시; 釜山廣域市)
Kota Metropolitan Daegu (Daegu Gwangyeoksi; 대구광역시; 大邱廣域市)
Kota Metropolitan Incheon (Incheon Gwangyeoksi; 인천광역시; 仁川廣域市)
Kota Metropolitan Gwangju (Gwangju Gwangyeoksi; 광주광역시; 光州廣域市)
Kota Metropolitan Daejon (Daejeon Gwangyeoksi; 대전광역시; 大田廣域市)
Kota Metropolitan Ulsan (Ulsan Gwangyeoksi; 울산광역시; 蔚山廣域市)
Provinsi
Provinsi Gyeonggi (Gyeonggi-do; 경기도; 京畿道)
Provinsi Gangwon (Gangwon-do; 강원도; 江原道)
Provinsi Chungcheong Utara (Chungcheongbuk-do; 충청북도; 忠淸北道)
Provinsi Chungcheong Selatan (Chungcheongnam-do; 충청남도; 忠淸南道)
Provinsi Jeolla Utara (Jeollabuk-do; 전라 북도; 全羅北道)
Provinsi Jeolla Selatan (Jeollanam-do; 전라 남도; 全羅南道)
Provinsi Gyeongsang Utara (Gyeongsangbuk-do; 경상 북도; 慶尙北道)
Provinsi Gyeongsang Selatan (Gyeongsangnam-do; 경상 남도; 慶尙南道)
Provinsi Jeju (Jeju-do; 제주도; 濟州道)
Ekonomi
Korea Selatan memiliki ekonomi pasar dan menempat urutan kelima belas berdasarkan PDB, Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur. Korea Selatan telah mencapai rekor ekspor impor yang memukau, nilai ekspornya merupakan terbesar kedelapan di dunia. Sementara, nilai impornya terbesar kesebelas.
Kesuksesan ekonomi Korea Selatan dicapai pada akhir 1980-an ketika PDB berkembang dari rata - rata 8% per tahun (US$2,7 miliar) pada tahun 1962 menjadi US$230 miliar pada 1989.  Jumlah ini kira - kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan ekonomi - ekonomi menengah di Uni Eropa. Kemajuan ekonomi ini dikenal dengan nama Keajaiban di Sungai Han.
Setelah Pembahasan sekilas mengenai Korea Selatan. Selanjutnya mari kita bahas beberapa kota dan tempat yang akan menjadi kunjungan penulis saat melaksanakan KKA (Kuliah Kerja Arsitek)
Seoul

     
Seoul adalah ibu kota Korea Selatan yang berusia lebih dari 600 tahun dan hingga 1945 ibu kota dari seluruh Korea. Kota ini merupakan Kota Khusus Korea. Sejak berdirinya Republik Korea lebih dikenal dengan nama Korea Selatan pada tahun 1948, Seoul menjadi ibu kota negara, kecuali beberapa waktu pada masa Perang Korea.
Seoul terletak di barat laut negara, di bagian selatan DMZ Korea, di Sungai Han. Kota ini adalah pusat politik, budaya, sosial dan ekonomi di Korea Selatan dan Asia Timur. Seoul juga pusat bisnis, keuangan, perusahaan multinasional, dan organisasi global. Sampai sekarang, dia dianggap sebagai sinar dari ekonomi Asia Timur, simbol dari keajaiban ekonomi Korea.
Dengan 10 juta penduduk terdaftar yang hidup dalam area sebesar 605.21km2 , Seoul merupakan salah satu kota terpadat di dunia. Kepadatannya telah membuatnya menjadi salah satu kota digital-kabel di dunia. Kota ini juga memiliki kendaraan terdaftar lebih dari 1 juta kendaraan yang menyebabkan kemacetan sampai lewat tengah malam. Bagian Seoul besar dan daerah komuter, termasuk dermaga kota Incheon dan daerah tempat tinggal Seongnam adalah salah satu daerah terpadat di dunia.
Incheon
   
Incheon adalah Kota Metropolitan dan Pelabuhan utama di pesisir barat Korea Selatan. Letak astronomis 37°29′ LU 126°38′ BT. Kota terbesar ketiga di Korea Selatan setelah Seoul dan Busan yang berpopulasi lebih dari 2,6 juta jiwa, Incheon adalah kota penting yang berfungsi sebagai kota pelabuhan dan transportasi di Asia Timur Laut. Bandar Udara Internasional Incheon dibuka pada tahun 2001 dan telah menjadi salah satu Bandar udara terbaik di dunia.
Merupakan salah satu tuan rumah Piala Dunia FIFA 2002. Dalam bidang ekonomi, Incheon adalah salah satu kota penting dari dua Zona Ekonomi Bebas Korea Selatan. Incheon berfungsi sebagai zona bisnis dan finansial bersama dengan Zona Ekonomi Bebas Busan-Jinhae.
Wilayah Incheon memiliki 42 buah pulau berpenghuni dan 112 tak berpenghuni. Pulau-pulau utama dihubungkan dengan jembatan, antara lain Pulau Yongyu, Yeongheung dan Seonjae. Pulau-pulau yang lebih jauh antara lain Pulau Baengyong, Yeonpoyeong dan Daechong. Pantai-pantai di sekitar Incheon adalah objek penelitian dan wisata seperti rekreasi, berenang, memancing dan mandi lumpur.
Pada saat Perang Korea meletus, banyak pengungsi dari Hwanghae yang pindah ke Incheon sehingga sampai sekarang seni dan budaya khas Korea bagian utara masih dipertahankan di wilayah ini seperti Eunyul Talchum (sendratari topeng Eunyul) dan lagu rakyat dari wilayah barat (Seodo Sori).
Sebagai pintu masuk ke Korea yang dibuka pada periode Joseon, Incheon memiliki berbagai peninggalan bersejarah dari zaman itu. Incheon adalah satu-satunya kota di Korea yang memiliki pecinan. Orang Tionghoa pertama kali datang ke Incheon sejak tahun 1800-an, sejak Korea mulai membuka diri kepada dunia luar. Pecinan terletak di distrik Seollin-dong yang ditinggali oleh warga Tionghoa generasi ke-2 atau ke-3.

Songdo

Songdo merupakan perwujudan masa depan Incheon. Dibangun di atas lahan yang direklamasi, Songdo menawarkan sejumlah tempat wisata. Perjalanan ke Songdo dapat mulai di Central Park, sebuah oasis alami di kota. Karena lokasinya yang dekat dengan laut, jalur air buatan manusia pun diisi dengan air laut, dan saluran airnya pun melalui taman. Lokasinya sangat alami karena banyak taman rerumputan dan kawasan pejalan kaki sehingga mendukung bagi para pejalan kaki. Di kota ini banyak terdapat bangunan dengan design futuristic sehingga menciptakan kombinasi harmonis teknologi dan lingkungan alam.
Berikut bangunan-bangunan megah dan futuristic di Songdo:
Compact Smart City

Digedung ini chingudeul bisa melihat pameran tentang sejarah kota Incheon dari masa lalu, sekarang, dan Incheon dimasa depan. Selain itu, digedung pameran ini terdapat teater 5 Dimensi dimana chingudeul bisa menonton video tentang perjalanan terbentuknya kota Incheon. Dideket Compact Smart City terdapat Incheon Tourist Information Center, dimana chingudeul bisa bertanya dan mendapatkan informasi lengkap tentang kota Incheon.
Tri-bowl
Gedung Tri-Bowl dibangun pada saat diselenggarakan Global Fair & Festival 2009 Incheon. Bangunan ini merupakan simbol dari kota Incheon. Tri-Bowl ini mencerminkan tiga kebanggaan kota Incheon yaitu Langit (bandara), Laut (Pelabuhan), dan Tanah (area luas jaringan transportasi), serta wilayah Songdo, Chengna, dan Yeongjong. Didalam gedung terdapat Event Hall, Aula Multi fungsi, dan perpustakaan digital. Berdiri diatas kolam, bangunan menyerupai mangkuk besar di atas air. ini.


Incheon Bridge Observatory
Incheon Bridge Observatory menawarkan pemandangan yang sangat indah dari Incheon. Pandangan matahari terbenam dari pantai barat sangat menawan. Dengan panjang 21,38 km, Jembatan Incheon adalah jembatan terpanjang di Korea. Ini berfungsi sebagai penyatu antara Songdo International City dan Incheon International Airport.


Nami Island
   
Nami Island benar-benar tempat yang sangat indah, dimana orang dapat menikmati pemandangan alam yang sangat apik. Konon tempat ini terlihat indah di segala musim. Terdapat banyak pohon tinggi yang mengapit yang seakan membentuk sebuah jalan. Biasanya para wisatawan yang datang (terutama yang berwisata dengan berkelompok) hanya datang dan mengikuti jalan utama untuk menuju ke tengah pulau untuk melihat patung winter sonata yang ada di sana. Padahal masih banyak pemandangan menarik di seputaran pulau ini. Selain menyajikan pemandangan alam yang apik, pulau ini juga sering dijadikan tempat untuk berbagai festival budaya dan seni.
Sejarah Nami Island

Pulau ini dibeli oleh seseorang bernama (Mr.) Minn Byeong-do (1916 - 2006) pada tahun 1965. Saat itu ia baru saja mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Gubernur Bank of Korea dan ingin menghabiskan sisa hidupnya di alam. Kecintaannya terhadap alam telah membuat tanah kosong yang tadinya hanya berisi beberapa tumbuhan dan pohon-pohon biasa menjadi sebuah tempat yang indah seperti yang bisa disaksikan sekarang.
Setahun setelah Minn Byeongdo membeli pulau itu (sekitar tahun 1966), ia mulai mendirikan Gyeongchun Tourism Development Inc dan berubah nama menjadi Namisum Inc pada tahun 2000. Setahun kemudian (tahun 2001) Namisum Inc mulai berinvestasi dalam hal yang berbau lingkungan dan seni serta acara budaya. Pulau ini telah digunakan sebagai lokasi dalam pembuatan beberapa film, diantaranya adalah "Winterreise" dan Riverside Song Festival. Karena suksesnya drama Korea, jumlah wisatawan di tempat ini mulai meningkat terutama wisatawan dari wilayah Asia dan membuatnya menjadi salah satu tempat wisata budaya sejak tahun 2001.
Pada tanggal 1 Maret 2006, Namisum menyatakan kemerdekaan sebagai Republik Naminara. Mereka memiliki bendera Nasional nya sendiri, lagu kebangsaan, mata uang, paspor, sertifikasi kewarganegaraan dan bahkan memiliki perangko nya sendiri.

MT. Sorak

Gunung Seorak adalah gunung ketiga tertinggi di Korea yang berlokasi di propinsi Gangwon-do. Tingginya mencapai kurang lebih 1.700 meter. Ada beberapa puncak yang bisa kita capai dari bawah.
Gunung Seorak selalu penuh oleh para wisatawan. Kota Sokcho yang merupakan tempat gunung Seorak sangat terkenal di Korea. Kota ini pernah menjadi bagian negara Korea Utara dari tahun 1945 sampai berakhirnya Perang Korea. Gunung Seorak sangat terkenal dengan batu-batuannya ini. Batu-batu besar yang berada di gunung ini membuat Gunung Seorak menjadi salah satu gunung yang sulit untuk didaki. Pemandangan di jembatan juga sangat indah.


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Korea_Selatan
https://id.wikipedia.org/wiki/Seoul
https://id.wikipedia.org/wiki/Incheon
http://mandalaputra7.blogspot.co.id/2013/07/kota-songdo-kota-masa-depan-di-incheon.html
http://wisatadalamblog.blogspot.co.id/2013/09/nami-island-korea-selatan-winter-sonata.html
http://www.kompasiana.com/onyjamhari/warna-warni-musim-gugur-di-gunung-seorak-korea-selatan_54f3f4dc745513932b6c83d8